Sunday, June 8, 2008

Kembalikan Ayah!


Saat demi saat
Jam demi jam
Hari demi hari
Minggu demi minggu
Bulan demi bulan
Tahun demi tahun
2 tahun, 4 tahun, 6 tahun
Penantian seorang isteri
Penantian seorang ibu
Penantian seorang wanita

Pagi, petang dan malam
Kelmarin, esok dan lusa
Minggu ini, minggu depan , entah sampai bila
Rindu anak-anak tidak terkira
Harapan bertemu ayah tidak kunjung tiba

Pintu dipandang berkali-kali
Khabar dinanti setiap hari
Manalah tahu
ada berita pembebasan suami
Tunggu dan tunggu lagi

Anak yang dulu disekolah rendah
kini remaja disekolah menengah
Dilalui hari-hari dengan penuh tabah
pedih pilu hati seorang isteri dan anak,
bila suami dan ayah tercinta dituduh penjenayah

Kadang-kadang dia berkhayal
Kadangkala dia bermimpi
Bersama ayah macam dulu-dulu lagi
Bersenda, bergurau satu famili
Begitu kepingin memeluk ayah
Berharap benar bersatu kembali

Tentu ummi juga amat rindu sekali
pada ayah yang amat kami cintai

Namun,
Tersedar dari mimpi
Ayah masih dalam tembok berduri
Ayah tersiksa dibalik pintu-pintu besi
Ayah yang juga rindukan kami
Ayah yang juga amat kepingin berada disisi kami
Ayah yang amat mahukan kehidupan normal kembali

Tapi
realitinya
Yang tinggal kini hanyalah anak-anak dan ummi
Yang terus berjuang tanpa henti
Dihina,
Dibenci,
Ummi tetap tabahkan hati
demi kasihnya pada seorang suami
Biar sejuta orang tidak mengerti
Biar sejuta orang tidak memahami
Biar sejuta orang tidak simpati
Namun ummi tidak akan berhenti
sebab ummi yakin pada pertolongan Ilahi
yang akan membela insan-insan yang dizalimi

Mereka boleh merampas ayah dari rumah kami
Tapi mereka tidak mungkin merampas ayah dari hati anak-anak dan ummi
Mereka boleh membawa ayah jauh dari kami
Tapi mereka tidak akan mampu memisahkan kasih sayang kami satu famili
Mereka boleh menuduh ayah itu dan ini
Tapi Anak-anak dan ummi tidak akan mempercayai selagi tiada bukti
Mereka boleh tuduh ayah penjenayah
Tapi Anak-anak dan ummi kenal keperibadian ayah
Mereka boleh menuduh ayah mengancam keselamatan negara
Tapi Anak-anak dan ummi cukup kenal hati budi ayah

Anak-anak dan ummi
Tidak akan lemah
Biar dilanda segalan tohmah
Terus berjuang untuk membebaskan ayah
Kerna kami sangat memerlukan ayah
Kerna kami sangat rindukan ayah
Kerna kami yakin ayah tidak bersalah
Roha Hassan

No comments: